SURABAYA – Sabar dalam berproses, gigih untuk berusaha, dan tak berhenti karena dicaci adalah kunci keberhasilan Muhammad Amarudin. Mahasiswa Departemen Teknik Instrumentasi ini kini menjadi inspirasi karena mampu menorehkan berbagai prestasi hingga menjadi terbaik ketiga dalam ajang mahasiswa berprestasi (mawapres) tingkat diploma di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Dengan bangga Amar kini dapat membuktikan cemoohan yang dulu diterimanya adalah salah.
Bak angan semata, namun inilah realitanya. Amar mengaku dirinya tak pernah berekspektasi tinggi terhadap dirinya untuk bisa menjadi seorang mawapres seperti saat ini. Ia juga menambahkan bahwa dulu dirinya bukan sosok yang menonjol di bidang akademik. Mendapatkan cemoohan secara verbal hingga diremehkan sempat dialami Amar. Namun semua itu tak lantas membuatnya patah semangat dan dendam terhadap orang-orang yang pernah merundungnya.
Walaupun baru memulai untuk aktif berkompetisi ketika melangkah di jenjang perkuliahan, Amar mampu membuktikan bahwa dirinya tidak seburuk yang dipikirkan orang lain. Amar terus berusaha untuk bangkit dan bergerak maju melawan segala rasa minder dan membangun kembali kepercayaan dirinya. Amar pun selalu memegang prinsip hidup bahwa kegagalan hari ini merupakan feedback dari dunia agar mengubah strategi bukan goals.
Menurutnya, perundungan yang pernah Ia alami merupakan fase terendah dalam hidup yang bisa dikatakan sebagai kegagalan masa lalu yang selalu ia jadikan pelajaran agar tidak terjerumus pada lubang yang sama kedua kalinya. “Bila direndahkan oleh orang jangan dimasukkan hati, jadikan sebagai motivasi. Jangan sampai terbebani, jawablah kata-kata mereka dengan tindakanmu yang nyata, ” ujar Amar, Sabtu (26/3/2022).
Sejatinya roda terus berputar dan siapa sangka berawal dari rajin mencari informasi perlombaan di media sosial menjadikan Amar ketagihan untuk berkompetisi. Baginya menjalani setiap langkah dalam proses perlombaan merupakan suatu kenikmatan tersendiri, terutama dalam bidang riset dan teknologi serta kewirausahaan. Pada bidang riset dan teknologi Amar gemar melakukan penelitian dan terjun dalam dunia robotika. Sedangkan bidang kewirausahaan mulai ditekuninya sejak mengikuti program ITS Youth Technopreneurship (IYT).
Keseriusannya untuk terjun dalam dunia robotika muncul sejak tahun pertama duduk di bangku perkuliahan. Selama menjadi mahasiswa ITS dan bergabung dengan tim ITS Robocon, Ammar bersama tim telah memperoleh beberapa penghargaan baik di tingkat nasional dan internasional. Bersama timnya, Amar berhasil meraih prestasi berupa juara pertama Kontes Grand Prix Abu Robot di Jimo, China. Sedangkan di skala Asean, Amar pernah meraih prestasi juara dua dalam kompetisi Youth Energy Awards. Kiprahnya dalam kompetisi tingkat nasional juga ditunjukkan oleh Amar dan tim dengan meraih penghagaan di kategoti best strategy, best design, dan juara 1 Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI) 2021.
Amar dan tim berhasil menorehkan prestasi dalam Kontes Grand Prix Abu Robot di Jimo, China secara virtual.
Kesibukannya dalam berkecimpung di dunia robotika tak lantas membuatnya malas untuk terus melakukan riset. Salah satu karya inovasinya di bidang teknologi berhasil membawanya meraih bronze medal dalam ajang perlombaan Dies Natalis Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2021. Tidak hanya aktif berkompetisi di bidang riset dan teknologi, mahasiswa Angkatan 2020 ini juga memiliki banyak pengalaman di bidang kewirausahan.
Amar berhasil menjalankan bisnis produk kecantikan bernama Regrow Beauty Care yang berkolaborasi dengan dr Shindy Putri. Tidak hanya itu, berkat aktif mengikuti Program Wirausaha Mahasiswa Vokasi (PWMV) dan ITS Youth Technopreneurship (IYT) tahun 2021 hingga meraih pendanaan, Amar berhasil merealisasikan bisnis griya startup.
Kegemarannya terjun di dunia kewirausahaan tidak hanya bertujuan untuk meraup keuntungan semata, bisnis-bisnis yang Ammar jalankan memiliki misi sosial terhadap rekan mahasiswa seperjuangan. “Hidup ini untuk saling membantu orang lain, saya ingin kita bersama-sama mendapatkan manfaat dari usaha ini agar bisa meringankan beban orang tua” ungkap Amar.
Amar (paling kanan) bersama tim kewirausahaannya.
Segala prestasi yang berhasil Amar torehkan menjadi bukti nyata atas keseriusannya selama ini. Segala kerja keras tersebut yang membawanya berhasil meraih gelar mawapres terbaik ketiga pada jenjang diploma. Mahasiswa yang bercita-cita ingin berkarir di industri minyak dan gas bumi serta menjadi wirausahaan ini menuturkan bahwa di balik prestasinya ada banyak pihak yang mendukung dan selalu mendoakannya. Ia juga menyampaikan untuk bisa berada di titik ini semua atas izin Allah SWT. “Jangan cepat berpuas diri karena apa yang kita dapat di dunia ini tak lain juga karena kehendak Allah, ” tutur Amar.
Mengakhiri wawancara, dengan adanya gelar mawapres ini Amar berharap dapat berkontribusi untuk membawa nama ITS lebih baik kedepannya. “Saya ingin berjuang mengharumkan nama ITS dan mengenalkan ITS kepada masyarakat bahwa ITS sangat mendukung mahasiswanya dalam berkarya, apalagi di dunia start up, dengan bekerja keras saya yakin semua orang pasti akan sukses, yang membedakan hanya ruang dan waktu.” pungkasnya. (*)
Reporter: Shauma Aulya Zahra
Redaktur: Gita Rama Mahardhika